*Kurangnya Pengaturan Meja Pasar Banyak Pedagang Lebih Memilih Jualan di Lantai

0

Beberapa pedagang yang masih menggunakan lantai untuk menjajakan dagangannya di Pasar Inpres Krooy. | Foto: KT


KAIMANA, KT – Sampai saat ini masih banyak mama-mama pedagang yang ada di Pasar Krooy Kaimana, memilih untuk berjualan dilantai pasar, maupun aspal. Padahal, meja-meja yang ada di dalam pasar masih banyak yang kosong. Untuk itu, mereka berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk mengaturnya kembali.

Dolly salah satu pedagang yang lagi asyk menyulam noken saat dikonfirmasi di pasar Krooy Kaimana mengaku bahwa; dirinya lebih memilih untuk berjualan dilantai karena untuk menghindari keributan dengan pedagang yang lain, gara-gara memperebutkan meja pasar. Akhirnya, mama Dolly terpaksa harus membuat rak sedang untuk menyimpan barang dagangannya seperti bumbu masak, jeruk, tomat, cabai dan juga beberapa jenis sayuran.

“Beberapa waktu lalu, saya sempat ribut dengan teman, gara-gara saya gunakan mejanya dia. Kebetulan waktu itu kan beberapa hari dia tidak berjualan. Karena kosong akhirnya saya bentang barang dan saya berjualan. Tetapi keesokan harinya, saya mendapat marah. Sempat juga ribut kemarin. Sehingga saya sudah tidak mau lagi untuk bejualan dimeja, karena takutnya sudah ada yang punya,” ungkapnya.

Dolly juga mengatakan, karena dia sudah ribut dengan temannya, sehingga dia tidak lagi mau ambil resiko untuk berjualan diatas meja yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kaimana. “Kalau yang dipasar yang depan itu, memang banyak juga meja yang kosong. Tapi siapa-siapa punya juga kami belum tahu. Jadi sebaiknya tra usah cari masalah, karena kebetulan saya juga kan baru disini untuk berjualan. Jadi biar sudah saya ditanah saja, yang penting barang saya bisa laku,” ungkapnya.

Sementara itu, Rusli Ufnia, mantan ketua Komisi B DPRD Kaimana meminta kapada dinas terkait untuk segera mengatur kembali pengelolaan meja pasar. “Kalau kita lihat kondisi mereka, kasihan memang. Karena masih banyak meja yang kosong, tetapi mereka rela berjualan dilantai pasar. Ada baiknya diatur kembali penggunaan meja pasar ini, sehingga seluruh pedagang bisa merasakan berjualan di meja pasar. Mereka ini kan tidak setiap hari berjualan. Kadang mungkin sakit, ataukah ada keperluan lainnya. Jadi, kalau bisa meja pasar ini dibagikan tetapi jangan sampai dikalim bahwa meja itu miliknya. Karena semua meja ini adalah milik semua pedagang. Tentunya pasti ada retribusi penggunaan meja. Jadi kalau bisa diatur kembali. Terus kalau bisa, pengelolah pasar ini bisa lebih jeli lagi supaya persoalan-persoalan ini jangan lagi terjadi,” pungkasnya.(RIO-R2)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten Ini Terlindungi !!!
Please disable your adblock for read our content.
Segarkan