Proyek Rp. 4 Miliar di Mandiwa ; 9 Unit Rumah Belum Dikerjakan!

KAIMANA, KT- Proyek rehab rumah rakyat di 26 kampung selama tahun anggaran 2022 kemarin, belum rampung sebagian. Bahkan, hingga saat ini ada rumah rakyat belum dikerjakan sama sekali oleh pihak kontraktor.

Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kaimana, Hamkah Hassanoesi dalam keterangannya di depan Komisi C mengaku, jika seluruh pekerjaan sudah selesai dikerjakan.

Meski demikian, terkait dengan keterlambatan tersebut, pihak kontrak, telah membayar denda keterlambatan sebesar Rp. 300 juta lebih dari dari Rp.104 miliar yang dianggarkan di tahun anggaran 2022 lalu.

Salah satu buktinya yakni 9 unit rumah warga di Kampung Mandiwa Distrik Arguni Bawah.

Pantauan wartawan, meski sejumlah bahan bangunan non local telah didatangkan oleh kontraktor, namun hingga saat ini belum dikerjakan, padahal menurut warga setempat, program tersebut masuk tahap I, yang hingga saat ini belum tersentuh. Sementara, rumah warga lainnya yang masuk tahap II dan tahap III, sebagiannya telah selesai dikerjakan.

Warga pemilik 9 unit rumah pun akhirnya mengadu. Mereka melakukan pertemuan dan bersepakat, untuk mendesak Bupati Kaimana dan Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kaimana, agar segera memerintahkan pihak kontraktor, yang hingga saat ini belum menyelesaikan pekerjaan tersebut.

“Kami sangat menyesal dengan kontraktor tersebut, karena sejak Juli 2022 lalu, sebenarnya rehab rumah kami sudah bisa dilaksanakan, namun sampai dengan saat ini sebanyak 9 unit rumah belum juga ditangani. Memang ada beberapa material bahan bangunan yang sudah diserahkan ke kami, tetapi yang lain sudah dikerjakan, mereka di tahap II dan III, namun kami yang tahap pertama, sampai saat ini belum tersentuh,” tegas Yulianus Rute saat melakukan pertemuan dengan beberapa kepala keluarga yang rumahnya belum selesai dikerjakan, Sabtu (21/1/23).

Dia sangat berharap agar, Bupati Kaimana segera memerintahkan kontraktor yang bersangkutan, agar segera mengerjakan proyek tersebut.

“Ini sudah masuk tahun anggaran 2023. Kami sangat menyesal, karena dia adalah anak di kampung ini, kok tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya?” ujar Anton Rute dengan nada kesal.

Bahkan menurut beberapa warga, rumahnya sendiri pun hingga saat ini belum direhap, padahal, rumahnya terdata masuk dalam tahap I rehab rumah rakyat di kampung tersebut.

Hal senada pun disampaikan Kepala Bamuskam Mandiwa, Oskar Luanmasar, yang menyebutkan, pemerintah Kampung telah menyampaikan hal ini ke pengawas proyek tersebut, agar menyampaikan hal ini ke kontraktor yang bersangkutan, namun hingga saat ini belum direalisasikan pekerjaannya.

Data yang berhasil dihimpun wartawan, sebanyak 9 unit rumah yang belum selesai dikerjakan adalah milik, Anton Rute, Yuolianus Rute, Aser Farisa, Irene Wania, Simon Rute, Margaretha Tanggarofa, Mariam Rute dan Jonmer Kambesu.

Mereka juga menyampaikan, jika rehap rumah milik mereka pun tidak ada RAB yang semestinya disampaikan ke masing-masing pemilik rumah, sehingga mereka bisa mengetahuinya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kaimana, Hamkah Hassanoesi, belum dapat dikonfirmasi terkait dengan persoaaln keterlambatan pengerjaan proyek tersebut.

Apakah, keterlambatan proyek ini, pihak kontraktor pun telah membayar denda keterlambatan ke Kas Daerah?

Sementara itu, pihak kontraktor yang disebut-sebut sebagai anak asli di Kawasan itu pun, belum berhasil dikonfirmasi terkait dengan keterlambatan pengerjaan rehab 9 rumah di Kampung Mandiwa Kaimana.(CR10-R2)