Dinilai Tidak Berdampak 2019, Diknas Berencan Hapus Dana BOSDA
KAIMANA, KT – Karena dinilai tidak memberikan dampak bagi operasional sekolah yang ada di Kabupaten Kaimana, maka dana BOSDA yang sudah jalan hampir 9 tahun ini, rencananya akan di hapus mulai tahun 2019 mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Kaimana, Kosmas Sarkol, S.Pd, ketika dikonfirmasi Kabar Triton di ruang kerjanya, Jumat (7/12).
Menurutnya, jika dana BOSDA ini sudah berjalan 9 tahun, maka keluhan-keluhan yang datang dari sekolah soal kekurangan fasilitas sekolah, harusnya semakin berkurang. “Dana BOSDA ini kalau tidak salah sudah 9 tahun ini berjalan. Pembangunan fasilitas pendidikan juga dari tahun ke tahun terus dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana. Tapi yang saya heran, kenapa keluhan-keluhan dari sekolah ini selalu ada dari tahun ke tahun. Padahal masing-masing sekolah ini sudah dapatkan dana BOSDA,” ungkapnya.
Menurutnya, keluhan yang paling tidak lazim adalah terkait dengan persoalan sedikit yang dialami sekolah, tapi langsung meminta untuk dilakukan reghabilitasi fisik sekolah. “Yang saya heran itu, kursi satu dua yang rusak tapi tidak bisa diperbaiki. Plafon RKB satu lembar rusak juga minta dinas yang perbaiki. WC sekolah kotor tidak ada air juga minta dinas yang perbaiki. Lalu dana BOSDA itu untuk apa sebenarnya?” lanjutnya.
Selain itu, Sarkol juga mengatakan bahwa; pengelolaan dana BOSDA dimasing-masing sekolah selama ini tidak teralu optimal. Bahkan terkesan pengelolaan dana BOSDA di sekolah-sekolah terkesan ditutup-tutupi. Kondisi ini juga memicu terjadinya presoalan di sekolah, antara staf-staf pengajar, sehingga menurutnya, sudah saatnya dievaluasi dan kalau memungkinan, maka dana BOSDA ini akan dihapus.
“Benar, bahwa tidak sedikit persoalan yang terjadi di sekolah, karena bermula dari pengelolan dana BOSDA ini. Banyak sekolah (staf guru) yang melaporkan atau bahkan mengeluh bahwa pengelolaan dana BOSDA tidak transparan. Terus, masyarakat juga ada yang melaporkan bahwa pengelolaan dana BOSDA terkesan ditutup-tutupi pihak sekolah. Ini yang membuat kami mempertimbangkan dan merencakan untuk ditahun 2019 ini, dana BOSDA sudah harus di hilangkan. Karena dampaknya tidak terlalu terasa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya juga berharap agar pengelolaan dana BOSDA ini perlu dievaluasi dengan melibatkan seluruh sekolah, sehingga kalau memang masih berjalan, maka peruntukkannya lebih diperjelas dan harus ada keterbukaan penggunaan atau pengelolaan dana BOSDA ini. (RIO-R2)