Satu Keluarga Tiga Agama, Hanya Ada di Kaimana
KAIMANA, KT- Toleransi antar umat beragama yang diwacanakan selama ini, sudah diberlakukan secara turun temurun oleh suku besar Irarutu yang mendiami wilayah Distrik Teluk Arguni.
Di sejumlah marga besar di kawasan itu, bisa ditemukan, ada yang beragama Islam, ada yang beragama Kristen dan ada yang beragama Katolik.
Lebih kerannya lagi, dalam satu keluarga, kita bisa jumpai, ada 3 agama yang mendiami keluarga tersebut, meski pun orangtuanya berasal dari satu agama yang sama.
Hidup bertoleransi di kawasan Teluk Arguni layaknya tidak ada dinding pemisah antara agama yang satu dengan agama yang lainnya.
Pada Hari Raya Idul Fitri, warga Kristen dan Katolik datang ikut merayakan dan membantu keluarga Muslim. Begitu pula sebaliknya, saat Hari Raya Natal, warga Muslim tak ketinggalan pula datang ikut merayakannya.
Nuansa kebersamaan ini pun tergambar kembali dalam acara Natal Bersama yang digelar Pemerintah Distrik Teluk Arguni Atas, Jumat (13/3/2020) pekan lalu.
Semua warga berbaur tanpa terkecuali. Mereka berpesta pora bersama, menikmati suasana damai pesta Natal pada saat itu.
Bahkan, kelompok paduan suara dari anak-anak SD yang beragama Muslim saat tampil dalam acara itu membuat para tamu dan undangan yang hadir ikut terharu menyaksikannya, bahkan ada tamu dan undangan yang meneteskan air mata.
Wakil Bupati Kaimana, Ismail Sirfefa, Sekda Kaimana, Rita Teurupun, Kepala Bappeda Kaimana, Abdul Rahim Furuada dan Kepala Distrik Teluk Arguni Atas, Septer Samaduda, terlihat terbawa dalam keharuan yang mendalam.
Wakil Bupati Kaimana, Ismail Sirfefa, dalam keterangannya pada acara tersebut mengatakan, toleransi yang terjadi di Kaimana, sudah ditanamkan leluhur sejak dahulu kala.
“Ini bukan hal baru yang terjadi hari ini, tetapi toleransi ini sudah ada sejak jaman moyang, Tete, bapa, kami sudah mengajarkan kami seperti itu, sehingga kesatuan dan persatuan dalam umat beragama tetap terjaga hingga hari ini,” tegasnya.
Di depan tamu dan undangan yang hadir, dalam marga Sirefa, juga punya keluarga yang memiliki 3 agama hidup dalam satu rumah.
“Ada agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Karena moyang kami dulu, sudah membagi anak mereka untuk memeluk agama lain, sehingga tali silaturahmi itu kental sekali berlaku hingga saat ini,” akunya.
Wabup Kaimana ini pun berharap, toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kaimana, khususnya di Teluk Arguni, harus tetap dipertahankan dan dilestarikan, menjadi sebuah kekuatan dalam mewujudkan Kaimana yang lebih maju dan Indonesia yang semakin kuat dalam perbedaan.(FOR-R1)