Pemda Kaimana akan Usulkan Lagi kerjasama Batik Air Rp. 2 Miliar, Pentingkah?
KAIMANA, KT- Pemda Kabupaten Kaimana, di tahun anggaran 2023 ini, kembali mengusulkan kerjasama dengan pihak maskapai penerbangan Batik Air.
Rencana kerjasama tersebut terbukti dengan diusulkannya alokasi anggaran di tahun 2023 ini, sebesar Rp. 2 miliar.
Sebelumnya, Pemda Kaimana, pada tahun anggaran 2021 lalu pun telah mengusulkan alokasi anggaran serupa untuk kerjasama dimaksud. Namun, anggaran yang diusulkan tersebut hanya sebesar Rp. 1,5 miliar.
“Tahun 2023 ini, ada penambahan sebesar Rp. 500 juta, sehingga total seluruhnya sebesar Rp. 2 miliar,” ujar Ketua DPRD Kaimana, Irsan Lie, saat dikonfirmasi di gedung dewan, Kamis (19/1/23).
Dia mengatakan, terkait dengan rencana kerjasama tersebut akan dilihat bersama, baik di tingkat komisi maupun di Banggar DPRD.
“DPRD pada prinsipnya akan mengkaji terlebih dahulu, apakah ini bermuara pada kepentingan masyarakat atau tidak. Intinya adalah setiap program dan kegiatan yang dianggarkan dengan menggunakan APBD harus memiliki beberapa pertimbangan, mulai dari output, outcome sampai pada impactnya seperti apa. Apalagi, Presiden Jokowi sudah mengingatkan kepada seluruh daerah di Indonesia, untuk cepat tanggap terhadap badai resesi ekonomi yang saat ini tengah terjadi,” ujarnya.
Sekedar diketahui, Pemda Kaimana di dua tahun anggaran lalu yakni 2021-2022, telah mengalokasikan anggaran untuk kerjasama dengan Batik Air. Alokasi dana tersebut dipotong dari program layanan kapal perintis ke kampung-kampung.
Tidak dilaksanakannya program kerjasama dengan Batik Air pada dua tahun anggaran tersebut, menyusul tidak layaknya Bandara Utarom Kaimana, untuk dapat didarati oleh pesawat jenis air bus milik Batik Air, sesuai dengan hasil survey awal internal pihak Lion Group di Bandara Utarom Kaimana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaimana, Donald R. Wakum dalam keterangannya kepada wartawan, juga membenarkan jika di tahun anggaran 2023 ini, usulan program kerjasama dengan maskapai penerbangan Batik Air, kembali lakukan oleh Pemda Kaimana.
Rusli Ufnia, tokoh pemuda Kaimana dalam keterangannya berkaitan dengan rencana kerjasama dengan maskapai penerbangan Batik Air, dalam keterangannya mengaku tidak sependapat dengan rencana Pemda tersebut.
“Kerjasama dengan pihak Batik Air ini, sudah dua tahun direncanakan, namun hasilnya belum ada. Untuk itu, dari pada program ini dia gantung, sebaiknya, DPRD Kaimana segera mengalihkan usulan itu untuk kepentingan program lain yang lebih bermanfaat untuk rakyat,” tegasnya.
Dirinya mengaku, jika kerjasama dengan Batik Air bisa saja dilakukan untuk kepentingan pariwisata, jika telah tersedianya layanan aksesbilitas ke spot-spot wisata di Kaimana, termasuk juga menyiapkan masyarakat local sebagai bagian dari subyek pembangunan di bidang pariwisata itu sendiri.
“Masyarakat local ini perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Bagaimana mereka bisa mengelola pariwisata, bagaimana mereka bisa menyiapkan atraksi dan amenitasnya. Karena berbicara tentang konsep pembangunan pariwisata yakni triple A, aksesbilitas, atraksi dan amenitas. Kalau ini belum dipersiapkan dengan matang, maka program ini akan seperti menepuk sebelah tangan dan dana terkuras percuma untuk hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat bagi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.(CR10-R2)